FORSILA BPC (Forum Silaturahmi Alumni Buntet Pesantren)
JAKARTA RAYA MENGADAKAN RAPAT KERJA



(Forsila BPC News) Bertepatan dengan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang
jatuh pada hari kamis tanggal 20 Maret 2008, FORSILA BPC mengadakan
rapat kerja (RAKER) untuk membahas program kerja selama setahun
kedepan.

Acara dimulai tepat pukul 10.00 WIB. Namun sebelumnya seperti
biasa dimulai dengan pembacaan alquran, dan salawat yang di lantunkan
oleh Lidyatul barokah yang merupakan pengurus FORSILA BPC 2008-2009.
Acara yang dibuka oleh mantan pengurus FORSILA BPC ini berlangsung
secara sederhana tapi tidak mengurangi rasa solidaritas sesama anggota
FORSILA BPC. Hadir dalam acara itu adalah mantan pengurus FORSILA BPC
seperti Kang Zaim Nugroho dan Kang Sifa Sofwan (Wawan).



Dalam RAKER tersebut para anggota FORSILA BPC menyepakati beberapa
program kerja selama satu tahun kedepan, program tersebut dibagi dalam
beberapa departemen dianataranya pelatihan dan pemberdayaan anggota,
dalam depeartemen ini disepakati bahwa anggota FORSILA BPC akan
mengadakan kajian ilmiah (diskusi, red) setiap dua minggu sekali.
Departemen ini juga dituntut mampu mengadakan seminar atau bedah buku
mininmal satu kali dalam setahun serta mengadakan ta’aruf bagi anggota
baru demi tercapainya kaderisasi anggota.

Di departemen lainya seperti departemen Jaringan dan Komunikasi,
departemen ini mempunyai program kerja yaitu mengadakan pelatihan
jurnalistik serta mencetak kader FORSILA BPC agar mampu dalam bidang
jurnalistik serta dapat berkontribusi penuh serta bersinergi dengan
website buntetpesantren.com.

Pemberdayaan anggota merupakan tema sentral dalam RAKER ini, mengingat
banyaknya kader FORSILA BPC yang masuk perguruan tinggi serta belum
tertatanya secara baik kaderisasi alumni buntet pesanten yang ada di
Jakarta. “kaderisasi adalah hal yang paling penting”, demikan salah
satu petikan dalam sambutan ketuan umum FORSILA BPC tahun 2008-2009
Muhammad Aminullah.

Lebih jauh menurut Amin, panggilan akrabnya, FORSILA BPC adalah forum
yang ingin mempertahankan semangat tradisi pesantren ditengah arus
globalisasi yang semakin deras. FORSILA BPC juga dituntut mampu
menciptakan kader yang turut andil dalam arus globalisasi tampa hanyut
dan tetap mempertahankan tradisi pesantren. Semangat inilah yang
melandasi kelahiran FORSILA BPC sebagai wadah bagi alumni yang ingin
menempuh jenjang perguruan tinggi.

Banyaknya fenomena gerakan islam saat ini yang tidak mempunyai basis
kultur yang jelas serta tidak mempunyai visi keindonesiaan sedikit
banyak mempengaruhi tradisi pemikiran alumni buntet. ” Sudah banyak
alumni buntet yang di Jakarta tidak lagi mengunakan kultur pesantren
serta ikut gerakan Islam yang cenderung ber idiologis” ujar Hamzah
Nasrullah, Kabid Pelatihan dan Pemberdayaan Anggota.

FORSILA merupakan organisasi Alumni Buntet pesantren yang ada di
wilayah jabodetabek, Forum merupakan saran dan tempat gendu gendu rasa
bagi para alumni buntet pesantren. Anggota FORSILA BPC sebagian besar
adalah mahasiswa yang berdomisili di ciputat, meskipun ada banyak juga
kader FORSILA BPC yang berada di tempat lain. (Nugros)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama