Menindaklanjuti kasus Tolikara, pemerintah melalui Panglima TNI
Jend. Gatot Nurmantyo, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menag K.H. Lukman Hakim
Saifudin bersepakat untuk berdialog dengan tokoh-tokoh agama khususnya para
ulama, di Buntet Pesantren (Jumat, 24/7). Rombongan terlebih dahulu datang dan
Istirahat di kediaman KH. Anas Arysad, kemudian dilanjutkan berjalan kaki
menuju Guest House YLPI Buntet Pesantren.
Selain dihadiri oleh para pejabat pemerintahan, dialog ini juga dihadiri oleh Kyai Khos Se-Indonesia dan Para Kyai dari Cirebon.
"Merekalah (para ulama dan tokoh agama lain) yang memiliki
kemampuan untuk menyadarkan umat beragama bahwa esensi beragama itu hakikatnya
adalah mewujudkan kedamaian, mewujudkan kasih sayang, dan menebar kemaslahatan
bagi sesama. Bukan sebaliknya dengan merusak", ucap Menteri Agama saat
ditemui seusai acara.
"Mengapa Cirebon yang dipilih, Pak?", tanya seorang
wartawan.
Sebelumnya, Menteri Agama menyampaikan bahwa Indonesia merupakan
negara besar yang mengandung keragaman. Potensi dari keragaman bisa membawa ke
arah positif karena bisa saling mengisi, melengkapi dan menyempurnakan. Tetapi
sebaliknya, bangsa juga harus tetap waspada bahwa potensi keragaman juga bisa
mengarah ke destruktif.
Posting Komentar