![]() |
M. Asyrof Abdik dan Ahmad Zidane Hasyim (kiri ke kanan) |
Buntet Pesantren,
Seusai terpilih beberapa minggu lalu, Ahmad Zidane Hasyim kini
telah resmi menjadi Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Madrasah Aliyah
Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren masa khidmat 2016-2017. Zidane
dilantik menggantikan Muhammad Asyrof Abdik di aula MANU Putra Buntet Pesantren pada Sabtu, (12/11).
Terpilihnya Zidane memberikan harapan baru bagi segenap sivitas akademika MANU Putra, khususnya Ammar Firman
Maulana. Pembina OSIS MANU Putra itu berharap kepengurusan kali ini akan
membawa almamater tercinta menembus jajaran madrasah terbaik.
“Mudah-mudahan
OSIS yg sekarang bisa membawa MANU Putra ke jajaran elite madrasah yang
disegani dan melahirkan alumni-alumni yang berprestasi,” tulis Kang Imang, panggilan akrabnya, saat
dihubungi tim media Buntet melalui akun media sosial miliknya.
Menurutnya,
harapan itu akan didorong dengan ditingkatkannya kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
tersebut dapat menunjang prestasi siswa.
![]() | |
Bintang Irianto, Farid Wajdi, R. M. Zidni Ilman (kiri ke kanan) |
Seusai acara
pelantikan, MANU Putra menggelar bedah buku Sang Kyai Rakyat karya
Bintang Irianto. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa MANU Putra dan
perwakilan dari setiap sekolah di lingkungan Buntet Pesantren.
Para peserta
sangat antusias dalam kegiatan tersebut. Terbukti dengan banyaknya pertanyaan
yang disampaikan peserta kepada narasumber.
Buku tersebut
mengupas tentang kisah hidup pendiri Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Mbah
Muqoyyim. Dia adalah cucu Ki Lebeh Mangku Negara, salah seorang santri Sultan Demak Abdul Fatah. Kakeknya juga pernah ngaji pada Sunan Ampel, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Ia pernah melanjutkan tongkat estafet ayahnya Abdul Hadi sebagai kadi di Keraton Kanoman sebelum ia pergi mendirikan Pondok Buntet Pesantren karena keraton sudah bersekutu dengan VOC.
Bedah buku
ini dipandu oleh guru Bahasa Arab MANU Putra M. Zidni Ilman NZ. Selain menampilkan
penulisnya, kegiatan ini juga mengundang khusus alumni MANU Putra yang juga
pemerhati sejarah Buntet Pesantren, H Farid Wajdi. (Syakirnf)
Posting Komentar