Santri mengikuti expo, (11/4)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menggelar expo dan gerakan edukasi dan inklusi keuangan di Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren, Selasa-Kamis (11-13/4). 

Penyelenggaraan kegiatan tersebut didasarkan atas maraknya investasi ilegal di Cirebon Jawa Barat.
Kepala Kantor OJK Cirebon Muhamad Lutfi mengatakan, bahwa pondok pesantren memiliki potensi, baik santri maupun masyarakatnya. Hal tersebut membuat pondok pesantren sangat penting untuk diberikan pemahaman tentang inklusi keuangan.

“Target Index inklusi keuangan tahun 2019 mencapai 75 pesen. Salah satunya adalah potensinya ada di pesantren,” ujar Lutfi saat membuka Expo Edukasi dan Inklusi Keuangan di Pondok Pesantren Buntet, Selasa (11/4/2017).

Pada expo yang berlangsung tiga hari itu, OJK mengajak 19 lembaga keuangan meliputi perbankan, industri keuangan non bank, dan pasar modal. Santri dan masyarakat bisa bertanya langsung ke masing-masing stand yang ada, terkait produk yang ditawarkan. Lutfi juga menegaskan, lembaga yang dihadirkan kali ini adalah lembaga yang legal.

“Inklusi yang diharapkan disini adalah, santri dan masyarakat memahami produk yang akan dipilihnya. Baik itu pelayanannya, legalitasnya dan keamanannya,” kata Lutfi.

Ilham, salah satu santri, mengaku senang dengan adanya pamerand an edukasi keuangan ini. Menurutnya, dirinya mejadi faham model produk-produk jasa keuangan dan investasi. Selain itu, ia juga bisa mengetahui dan membedakan produk investasi illegal dan legal.

“Cukup bagus, karena selain ada sosialisasinya. Kita juga bisa langsung bertanya tentang produk-produk jasa keuangan di stand-stand yang ada,” kata Ilham.

(Rofahan/Syakirnf)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama