KH Adib Rofiuddin Izza sedang menyampaikan mauidzoh, Senin (17/7/2017) |
Ratusan
peserta didik baru madrasah di lingkungan Pondok Buntet Pesantren ikuti
rangkaian Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama) 2017. Selama tiga hari, sejak hari
Sabtu, (15/7/2017), mereka diberikan pengenalan lingkungan dan pembekalan
berbagai materi dari kebuntetan dan ke-NU-an hingga bahayanya radikalisme dan
terorisme.
Puncaknya,
Senin, (17/7/2017), para peserta Matsama diagendakan sowan ke kiai-kiai sepuh
Buntet Pesantren guna mengalap berkah dan nasihatnya.
Ketua
Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren KH Adib Rofiuddin
Izza saat disowani di kediamannya menyampaikan bahwa para peserta didik baru di
madrasah Buntet Pesantren itu orang yang beruntung.
“Kalian
mengambil ilmu di pondok pesantren Buntet adalah sebuah keberuntungan bagi
kalian karena kalian akan mengangkat maqom kedudukan derajat orang tua.,” ujarnya.
Kiai
Adib menjelaskan, bahwa seseorang tidak akan mendapatkan seluruh ilmu
pengetahuan meskipun dia belajar selama seribu tahun sebab ilmu itu seperti
lautan. Maka, mengutip dawuh ulama, ambil yang terbaiknya saja. Karena ilmu itu
laut, diambil oleh siapapun dan seberapa banyak pun orang mengambil air dari
laut, airnya tidak akan habis.
“Ilmu
itu diibaratkan laut. Orang sedunia mengambil air dari laut, laut tidak akan
bergeming, laut tidak akan keruh, laut tidak akan asat (surut),” jelasnya.
Mustasyar
PBNU itu juga menyampaikan bahwa untuk mencapai ilmu itu harus mendapatkan
restu dan juga takzim kepada kiai dan guru.
“Untuk
menghormati kiai dan guru adalah dengan meningkatkan kualitas belajar,”
ungkapnya.
Tidak
cukup hanya belajar, putra sulung KH Izzuddin Zahid itu juga mengingatkan agar
para santri mendaras atau mutalaah. Dari mendaras itulah, ilmu diterima oleh
akal, lalu dimasukkan ke dalam fuad (hati). Fuadlah yang akan menyetir jawarih
(anggota tubuh).
“Kalau
itu bisa kalian kerjakan, maka jaminannya adalah ilmu yang bermanfaat, ilmu
yang lebih baik, dan ilmu yang akan menyelamatkan kehidupan kalian, baik di
dunia maupun di akhirat,” tegasnya.
Para
peserta Matsama juga sowan pada KH Abdul Hamid Anas, KH Hasanuddin Kriyani, dan
KH Amiruddin Abkari.
(Syakirnf)
Posting Komentar