Ribuan santri dan warga Buntet Pesantren memenuhi GOR Mbah Muqoyim pada Kamis (4/4) siang guna mengikuti Halaqoh Cinta dengan tema Pesan Cinta untuk Indonesia.
Ketua Halaqoh M.Abdullah Syukri dalam sambutannya menyampaikan bahwa dari tahun ke tahun, halaqoh menjadi rangkaian acara Haul Buntet yang paling ditunggu para santri.
Dalam beberapa tahun terakhir, katanya, kegiatan ini mendatangkan tokoh-tokoh dan budayawan nasional, mulai dari Sujiwo Tejo, Menpora Imam Nahrawi pada tahun lalu, dan tahun ini menghadirkan KH Yahya Cholil Staquf, dan 'Noe' Letto.
Upaya tersebut menarik banyak massa. Hal itu mulai terlihat berhasil pada dua tahun belakangan. Sebagaimana disampaikan Ketua Haul, H M Anas Asaz.
"GOR Mbah Muqoyim ini kapasitasnya 1.800 orang, namun tetap kurang untuk menampung para santri yang ingin menghadirinya. Itu membuktikan antusiasme tinggi para santri terhadap pesan cinta dan damai yang akan ditebar dalam halaqoh ini," ungkapnya.
Sementara itu, KH Aris Ni'matullah, Sekretaris Umum YLPI, bercerita bahwa Kiai Cholil Bisri, ayahanda KH Yahya Cholil Staquf, sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari keluarga Buntet Pesantren sejak dulu.
"Dulu tiap kali saya mengantar undangan haul kepada ayahanda, beliau langsung mencoret agenda beliau yang bertepatan dengan haul itu. Beliau selalu dawuh, 'Oh Buntet, ini jadwal tetap saya'."
Melihat kehadiran Noe, Kiai Imat berharap dapat 'memedeskan' kegiatan tersebut. "Dan kepada Mas Sabrang, sebagaimana yang dikatakan Cak Lontong, 'Nama Membawa Rasa'. Maka dari itu, semoga pada kesempatan ini, Mas Sabrang dapat 'memedeskan' acara'", pungkas Kepala Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putri Buntet Pesantren tersebut.
(Fayad Hazami/Syakir NF)