Oleh: SantriBuntet
Artinya: "Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam."
set
adalah kekayaan yang diidamkan setiap orang. Sebab aset ibarat tabungan yang bermanfaat
di masa datang. Aset lahir berupa harta
kekayaan, aset batin berbentuk pahala.
Pada umumnya, orang yang bekerja pasti akan memperoleh aset. Hal itu biasa.
Atau orang bekerja secara maksimal misalnya rajin sholat, puasa shadaqah, rajin
sekali dikerjakan tentu akan mendapatkan aset pahala, itu pun hal yang lumrah.
Namun dalam soal yang satu ini, orang tanpa bekerja, tanpa berkata-kata hanya
diam saja namun aset dari Allah akan diperoleh dengan sendirinya. Mungkinkah
itu?
Hal
itu sangat mungkin terjadi dan bisa dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Baik
dalam kehidupan lahiriah maupun rohani. Kita ambil contoh-contoh sebagai
berikut:
1. Anak Kecil Memiliki Aset
Contoh
nyata dan gamblang sehari-hari bisa ditemui pada seorang anak kecil yang hidup
bersama orang tuanya. Anak kecil ini setiap hari terpenuhi kebutuhannya
tanpa dikurangi sedikitpun. Kebutuhan yang diperoleh dari orangtuanya ini
disebut aset. Artinya aset kebutuhan anak kecil ini dengan mudahnya terpenuhi
tanpa dia harus bekerja keras, tanpa berkata-kata, bahkan tanpa meminta.
Itulah
yang dimaksud aset yang didapat tanpa harus bekerja. Betapa nikmatnya anak itu
tanpa sadar dia memperoleh fasilitas yang diinginkan tanpa harus bekerja. Itu
adalah contoh nyata dalam kehidupan lahiriah. Gambaran aset yang bersifat
rohani banyak sekali bisa didapat dalam ucapan-ucapan Rasulullah saw.
2. Orang Sakit Memperoleh Aset
Terhalang
sakit/bepergian tidak menjadi penghalang mendapatkan aset dari Allah swt. Keuntungan
ini diberikan kepada mereka yang selalu mengerjakan amal sholeh secara rutin. Rasulullah
saw bersabda:
عن أبي موسى قال سمعت النبي صلى الله عليه وسلم غير
مرة ولا مرتين يقول إذا كان العبد يعمل عملا صالحا فشغله عنه مرض أو سفر كتب له
كصالح ما كان يعمل وهو صحيح مقيم. (سونن ابي داود 2687)
2.1.
Abi Musa berkata: Aku mendengar Nabi saw berkata
berkali-kali yaitu: "Apabila seorang hamba mengerjakan sebuah amal sholeh
kemudian terhalang oleh sakit atau bepergian, maka tetap dicatat sebagai
orang yang mengerjakan amal sholeh tersebut." (Dikutip dari Kitab Sunan Abi
Dawud hadis no. 2687)
ما من مرض او وجع يصيب المؤمن الا كان
كفارة لذنوبه حتى شوكة يشاقها او نطبه ينكها (متفق
عليه
2.2.
Siti Aisyah ra berkata: Rasululalah saw
bersabda: "Barang siapa yang sakit yang menimpa seorang mukmin melainkan
dia mendapatkan ampunan dosa-dosanya bahkan tertusuk duri sekalipun, atau
terkena kesusahan yang menimpanya." (HR. Bukhari)
حَدِيثُ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ :
أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا
يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلَا نَصَبٍ وَلَا سَقَمٍ وَلَا حَزَنٍ حَتَّى
الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلَّا كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
2.3.
Artinya: Hadits Abi Sa'id ra. Bahwasannya ia
telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Setiap musibah yang ditimpa
kepada seorang mukmin berupa sakit yang berkepanjangan, sakit yang biasa, tertimpa
kesedihan, bahkan membawa kepada kebingungan, maka hal ini merupakan
penghapus dari kesalahan-kesalahannya. (HR. Bukhari Muslim)
Dari ketiga
hadits di atas sangat nyata sekali kebenaran dari ungkapan rasul. Menurut Rasulullah
saw Allah akan menjamin aset pahala setiap hamba mukmin yang berbuat amal
kebaikan kemudian terhalang oleh sakit, tertusuk duri, kesedihan dll sehingga
tidak sempat berbuat, namun aset pahala tetap
didapatkannya.
Betapa
jelas dan hebat! Tanpa mengatakan sesuatu, tanpa mengerjakan sesuatu bahkan
tanpa mengorbankan apa-apa. Hanya karena halangan seperti tertusuk duri atau
kesusahan maka tidak dikurangi sedikitpun aset kebaikannya.
3. Kehilangan
Barang Jadi Aset
حَدِيثُ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ
غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ
بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ *
Dari
Anas ra berkata: Rasululullah saw bersabda: "Setiap orang muslim yang
bercocok tanam kemudian hasil tanamannya dimakan oleh binatang atau diambil
manusia, maka tercatat sebagai shodaqoh." (HR
Bukhari-Muslim)
Hadits
di atas menegaskan bahwa orang yang bercocok tanam namun tidak sempat menikmati
hasilnya tetap mendapatkan aset pahala dari Allah karena tanaman yang
diusahakkanya itu dimakan binatang atau dicuri orang.
Demikian
pula orang yang memiliki sesuatu namun tiba-tiba hilang karena misalnya diambil
orang tanpa permisi, atau dimakan kucing, tikus, dll tetap akan menjadi shadaqah.
Artinya aset shadaqah tetap menjadi miliknya. Subhanallah! Betapa hebatnya
Allah memberikan aset kepada hamba-Nya yang mau berbuat baik. Sebuah aset yang didapat tanpa bekerja tanpa
berkata-kata namun dapat dinikmati dan dimiliki dengan mudahnya.
4. Rasul Memuji Perbuatan Orang
Mukmin
بَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ مَعَ أَصْحَابِهِ إِذْ ضَحِكَ فَقَالَ
أَلَا تَسْأَلُونِي مِمَّ أَضْحَكُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمِمَّ تَضْحَكُ
قَالَ عَجِبْتُ لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ إِنْ أَصَابَهُ
مَا يُحِبُّ حَمِدَ اللَّهَ وَكَانَ لَهُ خَيْرٌ وَإِنْ أَصَابَهُ مَا يَكْرَهُ
فَصَبَرَ كَانَ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ كُلُّ أَحَدٍ أَمْرُهُ كُلُّهُ لَهُ خَيْرٌ
إِلَّا الْمُؤْمِنُ (رواه أحمد)
Suatu
ketika Rasulullah saw duduk bersama para sahabatnya tiba-tiba tertawa. Beliau
bertanya: "Ada yang mau tau mengapa saya tertawa?" Lalu para sahabat bertanya:
"Kenapa Rasulullah tertawa?" "Aku kagum dengan orang beriman; semua
perbuatannya dijadikan kebaikan: Jika mereka mendapatkan
kebaikan (kenikmatan) mereka memuji Allah; Jika
tekena musibah yang tidak disukainya, mereka bersabar, maka jadi kebaikan
buatnya. Sehingga semua masalah yang
menimpa orang-orang mukmin semuanya menjadi kebaikan."
(Kitab
Sunan Ahmad hadits no. 22804)
Hadits
senada yang isinya pujian Nabi saw kepada orang-orang mukmin ini banyak ditemui
di berbagai kitab. Kesemuanya menegaskan bahwa semua perbuatan muslim itu
berpahala. Hal inilah yang membuat Rasul
saw heran dan takjub.
Allah
SWT berfirman:
Wamaa arsalnaaka illa
rohmatan lili ‘alaamin.
وما ارسلناك إلا رحمة
للعالمين
Artinya:
"Tidaklah aku utus (Nabi Muhammad saw) semata-mata menjadi rakhmat bagi segenap
alam." (Al Anbiyaa: 107)
Beruntunglah
kita sebagai umat nabi Muhammad saw. Karena Nabi saw menjamin setiap perbuatan
orang beriman dengan pahala yang berlipat ganda baik dengan perbuatan maupun
tanpa berbuat sama sekali. Aset Allah yang diberikan kepada orang beriman ini merupakan
rakhmat Allah yang harus terus-menerus dicari dan didambakan. Dengan demikian maka
kebenaran ajaran ini berkat Rasulullah saw. Karenanya, hukumnya wajib
Mencintai Rasulullah saw. Wallahu A'lam (MK)
-----------------------------
Disampaikan dalam khutbah Jum'at, 27 Juni 2008 di Masjid Jami' Al Hidayah Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan. Penulis adalah alumni MANU.
Artinya: "Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam."
A |
set
adalah kekayaan yang diidamkan setiap orang. Sebab aset ibarat tabungan yang bermanfaat
di masa datang. Aset lahir berupa harta
kekayaan, aset batin berbentuk pahala.
Pada umumnya, orang yang bekerja pasti akan memperoleh aset. Hal itu biasa.
Atau orang bekerja secara maksimal misalnya rajin sholat, puasa shadaqah, rajin
sekali dikerjakan tentu akan mendapatkan aset pahala, itu pun hal yang lumrah.
Namun dalam soal yang satu ini, orang tanpa bekerja, tanpa berkata-kata hanya
diam saja namun aset dari Allah akan diperoleh dengan sendirinya. Mungkinkah
itu?
Hal
itu sangat mungkin terjadi dan bisa dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Baik
dalam kehidupan lahiriah maupun rohani. Kita ambil contoh-contoh sebagai
berikut:
1. Anak Kecil Memiliki Aset
Contoh
nyata dan gamblang sehari-hari bisa ditemui pada seorang anak kecil yang hidup
bersama orang tuanya. Anak kecil ini setiap hari terpenuhi kebutuhannya
tanpa dikurangi sedikitpun. Kebutuhan yang diperoleh dari orangtuanya ini
disebut aset. Artinya aset kebutuhan anak kecil ini dengan mudahnya terpenuhi
tanpa dia harus bekerja keras, tanpa berkata-kata, bahkan tanpa meminta.
Itulah
yang dimaksud aset yang didapat tanpa harus bekerja. Betapa nikmatnya anak itu
tanpa sadar dia memperoleh fasilitas yang diinginkan tanpa harus bekerja. Itu
adalah contoh nyata dalam kehidupan lahiriah. Gambaran aset yang bersifat
rohani banyak sekali bisa didapat dalam ucapan-ucapan Rasulullah saw.
2. Orang Sakit Memperoleh Aset
Terhalang
sakit/bepergian tidak menjadi penghalang mendapatkan aset dari Allah swt. Keuntungan
ini diberikan kepada mereka yang selalu mengerjakan amal sholeh secara rutin. Rasulullah
saw bersabda:
عن أبي موسى قال سمعت النبي صلى الله عليه وسلم غير
مرة ولا مرتين يقول إذا كان العبد يعمل عملا صالحا فشغله عنه مرض أو سفر كتب له
كصالح ما كان يعمل وهو صحيح مقيم. (سونن ابي داود 2687)
2.1.
Abi Musa berkata: Aku mendengar Nabi saw berkata
berkali-kali yaitu: "Apabila seorang hamba mengerjakan sebuah amal sholeh
kemudian terhalang oleh sakit atau bepergian, maka tetap dicatat sebagai
orang yang mengerjakan amal sholeh tersebut." (Dikutip dari Kitab Sunan Abi
Dawud hadis no. 2687)
ما من مرض او وجع يصيب المؤمن الا كان
كفارة لذنوبه حتى شوكة يشاقها او نطبه ينكها (متفق
عليه
2.2.
Siti Aisyah ra berkata: Rasululalah saw
bersabda: "Barang siapa yang sakit yang menimpa seorang mukmin melainkan
dia mendapatkan ampunan dosa-dosanya bahkan tertusuk duri sekalipun, atau
terkena kesusahan yang menimpanya." (HR. Bukhari)
حَدِيثُ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ :
أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا
يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلَا نَصَبٍ وَلَا سَقَمٍ وَلَا حَزَنٍ حَتَّى
الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلَّا كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
2.3.
Artinya: Hadits Abi Sa'id ra. Bahwasannya ia
telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Setiap musibah yang ditimpa
kepada seorang mukmin berupa sakit yang berkepanjangan, sakit yang biasa, tertimpa
kesedihan, bahkan membawa kepada kebingungan, maka hal ini merupakan
penghapus dari kesalahan-kesalahannya. (HR. Bukhari Muslim)
Dari ketiga
hadits di atas sangat nyata sekali kebenaran dari ungkapan rasul. Menurut Rasulullah
saw Allah akan menjamin aset pahala setiap hamba mukmin yang berbuat amal
kebaikan kemudian terhalang oleh sakit, tertusuk duri, kesedihan dll sehingga
tidak sempat berbuat, namun aset pahala tetap
didapatkannya.
Betapa
jelas dan hebat! Tanpa mengatakan sesuatu, tanpa mengerjakan sesuatu bahkan
tanpa mengorbankan apa-apa. Hanya karena halangan seperti tertusuk duri atau
kesusahan maka tidak dikurangi sedikitpun aset kebaikannya.
3. Kehilangan
Barang Jadi Aset
حَدِيثُ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ
غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ
بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ *
Dari
Anas ra berkata: Rasululullah saw bersabda: "Setiap orang muslim yang
bercocok tanam kemudian hasil tanamannya dimakan oleh binatang atau diambil
manusia, maka tercatat sebagai shodaqoh." (HR
Bukhari-Muslim)
Hadits
di atas menegaskan bahwa orang yang bercocok tanam namun tidak sempat menikmati
hasilnya tetap mendapatkan aset pahala dari Allah karena tanaman yang
diusahakkanya itu dimakan binatang atau dicuri orang.
Demikian
pula orang yang memiliki sesuatu namun tiba-tiba hilang karena misalnya diambil
orang tanpa permisi, atau dimakan kucing, tikus, dll tetap akan menjadi shadaqah.
Artinya aset shadaqah tetap menjadi miliknya. Subhanallah! Betapa hebatnya
Allah memberikan aset kepada hamba-Nya yang mau berbuat baik. Sebuah aset yang didapat tanpa bekerja tanpa
berkata-kata namun dapat dinikmati dan dimiliki dengan mudahnya.
4. Rasul Memuji Perbuatan Orang
Mukmin
بَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ مَعَ أَصْحَابِهِ إِذْ ضَحِكَ فَقَالَ
أَلَا تَسْأَلُونِي مِمَّ أَضْحَكُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمِمَّ تَضْحَكُ
قَالَ عَجِبْتُ لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ إِنْ أَصَابَهُ
مَا يُحِبُّ حَمِدَ اللَّهَ وَكَانَ لَهُ خَيْرٌ وَإِنْ أَصَابَهُ مَا يَكْرَهُ
فَصَبَرَ كَانَ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ كُلُّ أَحَدٍ أَمْرُهُ كُلُّهُ لَهُ خَيْرٌ
إِلَّا الْمُؤْمِنُ (رواه أحمد)
Suatu
ketika Rasulullah saw duduk bersama para sahabatnya tiba-tiba tertawa. Beliau
bertanya: "Ada yang mau tau mengapa saya tertawa?" Lalu para sahabat bertanya:
"Kenapa Rasulullah tertawa?" "Aku kagum dengan orang beriman; semua
perbuatannya dijadikan kebaikan: Jika mereka mendapatkan
kebaikan (kenikmatan) mereka memuji Allah; Jika
tekena musibah yang tidak disukainya, mereka bersabar, maka jadi kebaikan
buatnya. Sehingga semua masalah yang
menimpa orang-orang mukmin semuanya menjadi kebaikan."
(Kitab
Sunan Ahmad hadits no. 22804)
Hadits
senada yang isinya pujian Nabi saw kepada orang-orang mukmin ini banyak ditemui
di berbagai kitab. Kesemuanya menegaskan bahwa semua perbuatan muslim itu
berpahala. Hal inilah yang membuat Rasul
saw heran dan takjub.
Allah
SWT berfirman:
Wamaa arsalnaaka illa
rohmatan lili ‘alaamin.
وما ارسلناك إلا رحمة
للعالمين
Artinya:
"Tidaklah aku utus (Nabi Muhammad saw) semata-mata menjadi rakhmat bagi segenap
alam." (Al Anbiyaa: 107)
Beruntunglah
kita sebagai umat nabi Muhammad saw. Karena Nabi saw menjamin setiap perbuatan
orang beriman dengan pahala yang berlipat ganda baik dengan perbuatan maupun
tanpa berbuat sama sekali. Aset Allah yang diberikan kepada orang beriman ini merupakan
rakhmat Allah yang harus terus-menerus dicari dan didambakan. Dengan demikian maka
kebenaran ajaran ini berkat Rasulullah saw. Karenanya, hukumnya wajib
Mencintai Rasulullah saw. Wallahu A'lam (MK)
-----------------------------
Disampaikan dalam khutbah Jum'at, 27 Juni 2008 di Masjid Jami' Al Hidayah Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan. Penulis adalah alumni MANU.
Posting Komentar