![]() |
Ahmad Dasuki (tengah) sedang memaparkan makalahnya (13/10) di Sekretariat FORSILA BPC Jakarta Raya, Ciputat, Tangerang Selatan. |
Setidaknya, ada enam masalah pendidikan, menurut Dasuki dalam makalahnya, tenaga pengajar yang tidak berkompeten, kurang kreatifnya guru
dalam menstimulasi bakat anak didiknya di kelas, lebih mengedepankan gengsi
daripada dekat dengan anak didiknya, sekolah lebih memfokuskan kuantitas anak
didik daripada kualitasnya, kurangnya akses jalan menuju sekolah dengan baik,
dan kurangnya peran, kepedulian dan kepekaan pemuda terhadap generasi bangsa.
“Wadah plastik, wadah alumunium, dan wadah
besi jika diisi dengan minyak panas yang sama, tentu akan memberikan efek yang
berbeda”, begitulah alumni MANU Putra Buntet Pesantren 2006/2007 itu
menganalogikan pendidikan saat ini.
Dalam diskusi setelah pemaparan materi,
Forsilawan Syakir menjelaskan bahwa dulu, semenjak SMP, anak didik sudah
menjurus ke peminatan. Terbukti dengan adanya Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan
Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP). Saat ini tidak lagi menerapkan
pendidikan demikian. Oleh karena itu, imbasnya peserta didik kita labil,
berubah atau berganti jurusan. Awalnya di SMA mengambil jurusan IPA namun saat
kuliah mengambil jurusan di luar IPA.
![]() |
Flyer diskusi |
Menanggapi hal tersebut, Dasuki berharap bahwa
semenjak dini, anak didik sudah diberi arahan untuk pengambilan minat dan
difokuskan peminatannya sejak dini juga sehingga cita-cita saat kecil dulu
tidak sebatas foto dengan menggunakan seragam yang dicita-citakannya, misal
cita-citanya polisi, maka cita-cita itu tercapai sebatas menggunakan seragam
polisi. Atau bahkan lebih buruk dari itu, angan belaka.
Dalam fanspagenya, FORSILA BPC Jakarta
Raya menyelenggarakan diskusi dengan tema “Potret Pendidikan Masa Kini” adalah
sebagai refleksi terhadap puisi K.H. Mustofa Bisri tentang tahun baru, yakni
memandang diri sendiri.
Seusai diskusi, anggota FORSILA BPC Jakarta
Raya melanjutkan agendanya dengan bakar-bakar ayam dan makan bersama sebagai
langkah mengobarkan semangat berorganisasi sekaligus perwujudan rasa syukur
telah sampai lagi pada tahun baru.
Posting Komentar