KH Muhadditsir Rifa'i (tengah) bersama santri-santrinya usai Khatmil Quran Riwayat Khalaf dan Qolun |
Tilawatil
Quran sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw. Ini didasarkan pada ayat, yatlu
alaihim...
KH
Muhadditsir Rifai menjelaskan bahwa kata yatlu mengandung dua
penafsiran. Pertama, ulama berpendapat bahwa kata tersebut mengandung makna
membaca, memahami, dan mengamalkan. Golongan ulama kedua menyatakan bahwa diksi
yatlu bermakna membaca bittaghonni, dengan lagu. Pendapat kedua
ini juga mengandung dua penafsiran. Lagu yang dimaksud adalah dengan
mengindahkan tajwidnya.
"Tajwid
itu kan untuk mengindahkan bacaan Alquran," ujar ketua dewan hakim MTQ
Kabupaten Cirebon cabang Qiroat Sab'ah tersebut.
Pendapat
kedua, bittaghonni yang dimaksud adalah lagu-lagu yang seperti kita dengar saat
ini, ada bayati, saba, nahawan, ras, sika, jiharkah, dan Hijaz. Lagu-lagu
tersebut menurut Kang Hadis, panggilan akrab KH Muhadditsir
Rifai, kali pertama dikenalkan di Indonesia
oleh KH Bashori Alwi Sidogiri.
Salah
satu bukti sejak zaman Nabi sudah ada tilawatil quran bittaghonni adalah adanya
kisah Sahabat Ibnu Mas'ud. Setiap bakda Subuh, Rasulullah mendengarkan Ibnu
Mas'ud melantunkan Alquran. Diceritakan dalam berbagai kitab, saking indahnya lantunan Ibnu Mas'ud membaca Alquran, angin sampai berhenti. Sahabat Nabi
yang satu ini memang dikenal memiliki suara emasnya Nabi Daud As.
Selanjutnya, tilawatil quran semakin berkembang dengan diadakannya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Perhelatan tahunan itu pertama kali dimusabaqahkan sekitar tahun 1970-an oleh Nahdlatul Ulama
yang kemudian pada tahun berikutnya diadopsi oleh pemerintah sebagai ajang
tahunan.
KH Fuad Zen Buntet Pesantren adalah qori pertama yang menjadi juara
pada MTQ yang digelar pertama kali. Kiai Fuad juga berhasil menjuarai pada
tingkat internasional. Gelaran tahunan itu kedua kali dijuarai oleh KH Ahmad
Syahid pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Cicalengka Bandung. Salah satu dewan hakim pada MTQ tingkat nasional pada tahun 1975 di Palembang adalah KH Jawahir Dahlan Buntet Pesantren.
Posting Komentar