Anggota Forsila BPC Jakarta Raya bersama teman-teman organisasi lain selepas Festival Antikorupsi berkahir (9/11/2017) |
Korupsi seakan tak pernah sepi dari negeri ini. Ia menggerogoti
negara dari dalam tubuhnya. Warisan koloni yang tak jua mati.
Menanggapi hal tersebut, gabungan organisasi mahasiswa berbasis
kepesantrenan dan kedaerahan UIN Syarif Hidayatullah bekerja sama menggelar kegiatan
bertajuk Pemuda dan Jihad Melawan Korupsi.
Ketua Umum Forum Silaturahim Buntet Pesantren Cirebon (Forsila BPC)
Jakarta Raya Syifa Dzihni Hafidzah mengungkapkan alasan kegiatan itu harus
diselenggarakan. Menurutnya, korupsi sudah mendarah daging sehingga setidaknya
perlu diminimalisir.
“Karena korupsi itu sudah mendarah daging di kalangan atas maupun
kalangan bawah. Bahkan tanpa dipungkiri, (korupsi juga terjadi) di setiap
individu, baik mulai dari korupsi waktu, uang jajan hingga korupsi-korupsi
besar lainnya” katanya di Hall Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Kamis (9/11/2017).
“Tentu saja agar permasalahan korupsi di negara kita bisa dicegah
dan diminimalisir kemunculannya, karena memberantas lebih sulit daripada
mencegah. Dan itu sudah menjadi tanggung jawab setiap generasi muda,”
lanjutnya.
Salah satu pembicara pada kegiatan tersebut adalah tokoh muda yang
saat ini sedang naik daun, Tsamara Amany. Ia mengingatkan para peserta untuk
membela lembaga pemberantasan korupsi.
“Kalau kita belum mampu memberantas korupsi maka kita harus mampu
membela lembaga pemberantasan korupsi,” kata politisi PSI itu.
“Jadilah pemuda antikorupsi jangan menjadi pemuda yang berkorupsi,”
imbuhnya.
Selain Tsamara, hadir pula pembicara lain seperti Khamami Zada dan
Mike Marjinal yang beberapa kali sowan ke Buntet Pesantren.
Neneng Julayikho / Syakirnf
Posting Komentar