Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pencak Silat Pagar Nusa Astanajapura
mempertunjukkan aksi bela diri pada Halaqah Kebudayaan dalam rangka Haul
Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren 2018 di gelanggang
olahraga (gor) Mbah Muqoyyim, Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis
(5/4).
Para pendekar cilik di atas panggung mempertontonkan jurus-jurus
yang diajarkan para gurunya. Sementara itu, dua pendekar remaja di depan
panggung menunjukkan keahliannya menggunakan senjata tajam. Mereka memutar-mutarkan
senjata tajam itu dan memindah-mindahkannya dari tangan kanan ke tangan kiri
atau sebaliknya dengan gerakan yang cepat.

Bendera Merah Putih itu diserahkan kepada Rais Syuriyah PCNU
Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani, bendera Nahdlatul Ulama diserahkan kepada
Ketua Panitia Bidang I Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet
Pesantren Ust Zidni Ilman NZ, bendera Pagarnusa diberikan kepada Budayawan
Sujiwo Tejo, dan ucapan selamat diberikan kepada Ketua Halaqah Kebudayaan Ust
Muhammad Abdullah Syukri. Keempat orang tersebut naik ke atas panggung dan
menunjukkan bendera masing-masing.
Tidak berhenti di situ, para pendekar itu juga menunjukkan
keahliannya yang lain. Pengupas kelapa tadi membengkokkan besi dengan giginya. Pendekar
lainnya ada yang mengangkat orang dengan koran, memecahkan lima lapis genteng
menggunakan kepala, hingga memecah dua batu bata putih yang berukuran sekitar
50cm menggunakan palu besar di atas kepala pendekar lainnya. Hal itu tentu saja
membuat suasana gor mencekam. Tetapi aksi tersebut juga menuai tepuk tangan
yang meriah dari ribuan santri yang menontonnya.
Saat aksi dikira pembawa acara sudah berakhir, ternyata dua orang
maju kembali ke depan panggung. Satu orang membawa palu besar, sementara yang
lain membawa baja runcing seperti paku.
Runcing baja itu ditunjukkan kepada Seniman serbabisa Sujiwo Tejo
untuk membuktikan keasliannya. Setelah itu, runcing baja itu pun diletakkan
persis di pusarnya. Sementara pembawa palu besar itu memantiknya berkali-kali.
Beberapa penonton pun meringis ngilu, khawatir terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Sementara Sujiwo Tejo mengabadikannya melalui ponsel
pribadinya. Video itu pun ia unggah di akun Instagramnya.
"Pagarnusa, Pagar NU dan Bangsa ... Sebelum Presiden #Jancukers naik panggung di GOR Buntet Pesantren Mbah Muqoyim Cirebon .. Sore ini...Sebelum atraksi, Presiden #Jancukers mendapat kehormatan mengecek ketajaman ujung baja di muka perut..." tulis pemilik akun @president_jancukers itu, Kamis (5/4).
Syakir NF
Posting Komentar