Indonesia menduduki peringkat kedua dengan penduduk kanker serviksnya terbanyak di dunia. Ada puluhan ribu perempuan Indonesia yang menderita penyakit mematikan tersebut.
Dalam rangka mencegah hal tersebut terjadi pada santri, Gerakan Peduli Kanker Serviks (GPKS) menggelar sosialisasi bahaya, sebab, dan pencegahan penyakit tersebut bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Asrama Pondok Buntet Pesantren (IKAPB). Kegiatan tersebut digelar di Aula Guest House Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (3/8) siang.
Ketua Umum IKAPB Jamaluddin Husein menyebut acara tersebut penting diikuti oleh para santri putri. Hal itu menginga mereka hampir tidak menjumpai pengetahuan tentang penyakit tersebut dalam pengajian ataupun pelajaran di sekolahnya.
"Semoga dengan sosialisasi itu, mereka dapat menjaga kesehatannya," katanya berharap.
Sementara itu, Nanda Risda Fitria, narasumber sosialisasi tersebut, menyatakan bahwa para santri proaktif mengikuti pemaparannya mengingat pentingnya pengetahuan itu
"Mereka sadar akan pentingnya kesehatan reproduksi sejak dini," ujarnya.
Kegiatan tersebut, lanjut Nanda, membuat santri lebih memahami cara menjaga daerah kewanitaannya. Mereka juga, katanya, mulai menyebarkan pengetahuannya itu kepada teman-temannya.
"Secara proaktif mulai memerangi kanker serviks dengan menginformasikan kepada relasi dan orang disekelilingnya untuk melakukan uapaya pencegahan kanker serviks dan mulai menerapkan solusi yg di dapatkan di dalam penyuluhan," ucapnya.
Sosialisasi itu, bagi Lisa Maytika, salah satu peserta, memberikan pengetahuan baru mengenai sebab dan solusi masalah kesehatan kewanitaan.
"Menurut saya kegiatan seperti ini penting buat kita (santri putri). Kita bisa tau penyebab penyakit seperti kista, kanker payudara, serviks dan kesehatan kewanitaan. Kita juga bisa tau tentang pencegahannya," katanya.
(Syakir NF)
Posting Komentar