Oleh : H.Abdul Aziz Affandy



 



Di sekitar tahun 1870 di Amerika Serikat, disebuah kota kecil namanya
New Orleans dekat dengan kota Houston disana ada pelabuhan kecil yang
kurang ramai bahkan sangat jarang kapal-kapal yang merapat dan
melakukan aktivitas bongkar muat disana, maklum karena sarana penunjang
untuk refreshing (penyegaran) untuk crew kapal-kapal dan tamu disana
sangatlah kurang seperti: saloon, night club, motel, tempat
perjudian (amusement centre ) dan tempat-tempat lokalisasi PSK, serta
tempat hiburan/maksiat tidak terdapat disana kecuali peralatan bongkar
muat barang.



 




Hal itu disebabkan hampir semua penduduk disana tua, muda,
laki-laki, perempuan, anak adalah orang-orang yang taat menjalankan
ibadah agama Kristen protestan yang fanatik dan setiap minggu
gereja-gereja mereka penuh sekali dengan jemaat-jemaatnya sehingga
sulit sekali mendirikan tempat-tempat mesum tersebut, karena pasti akan
ditentang oleh masyarakat sekitar dan ini berjalan ber-puluh tahum
lamanya, sehingga kota pelabuhan tersebut jauh tertinggal dengan
pelabuhan lain di Amerika Serikat.



 





Suatu hari datanglah seorang kaya raya/milyuner keturunan Yahudi
yang mengaku atheis (tidak beragama apapun) dan datang ke kota
pelabuhan ini dengan mengantongi surat ijin yang diperoleh dari yang
berwewenang di USA akan mendirikan tempat maksiat tersebut.



 





Setelah negosiasi yang lama dengan alot akhirnya penduduk setempat
menyetujuinya asalkan tempat-tempat hiburan tersebut tidak mengganggu
masyarakat di kota ini dan tidak lupa untuk menyenangkan penduduk
setempat si Yahudi-pun setuju membangun infrastruktur dan apa saja yang
diminta oleh masyarakat sekitarnya.



 





Setelah berjalan bertahun-tahun,akhirnya para petinggi gereja di
sana menyadari bahwa pemba ngunan tempat /fasilitas tersebut sangat
berdampak buruk, karena generasi muda mereka, bahkan orang-orang tua,
sudah terseret dengan kemajuan maksiat kota tersebut: berjudi,
minum-minuman keras, bermain dengan tuna susila & lupa bekerja,
sudah merupakan pemandangan sehari-hari, bahkan mereka sudah tidak
pergi ke gereja lagi. Walhasil gereja kosong dan sangat sedikit
jemaatnya.



 





Kemudian suatu hari para petinggi gereja dan masayarakat yang masih
taat beribadah mengadakan rapat membahas masalah dekadensi moral
tersebut dan di dalam rapat diputuskan kepada seluruh masyarakat
setempat agar berkumpul gereja di malam minggu dan berdo’a kepada
Tuhanya semalam suntuk agar semua tempat maksiat-maksiat di atas
terbakar.





Apa yang terjadi..?? mulai jam 03 pagi semua
tempat-tempat tersebut terbakar di mulai dari kamar yang dihuni oleh
pemilik tempat maksiat tersebut..luar biasa..!! semua habis terbakar.





Atas laporan kejadian kebakaran tersebut, Polisi melakukan
penyelidikan yang sangat lama namun tak memba wa hasil apapun, bahkan
Polisi berkesimpulan bahwa kebakaran tersebut tidak adanya unsur
kesengajaan maupun krimininal lainnya.





Merasa tidak puas ..Si Yahudi pun melakukan penyelidikan sendiri bersama pengacaranya akhirnya berkesimpulan
bahwa kebaran tersebut disebabkan oleh Doa semalam suntuk yang
dilakukan oleh semua penduduk disekitar kota New Orleans.





Kemudian Si Yahudipun mengajukan gugatan kepengadilan dan meminta
ganti rugi kepada gereja dan seluruh masyarakat kota New Orleans untuk
membayar ganti rugi kebakaran yg besar.



 





Kemudian digelarlah sidang, yang dipimpin oleh Hakim yang benarbenar
terpilih. Sangat bijak sana, pintar dan mengusai soal agama karena
masalahnya sangat pelik dan benar-benar sangat sulit. Begitu juga para
juri-juri merupakan orang-orang pilihan dari luar daerah..



 





Si yahudi dan pengacaranya dengan lantang mengatakan bahwa ia sudah
menjadi seorang yang Atheis ( tidak beragama ) dan menuntut agar Gereja
dan seluruh masayrakat New–Orleans membayar ganti rugi atas kebakaran
propertinya, yang disebabkan doa-doa mereka dikabulkan oleh Tuhannya.





 



Gereja dan masyarakat setempat menolak untuk membayar ganti rugi
karena dia tidak pernah merasa membakar maupun melakukan perbuatan
kriminal lainya selain hanya berdoa dan berdoa digereja serta memohon
kepada Tuhannya agar semua tempat maksiat di daerahnya cepat
dimusnahkan titik.



 





Si Yahudipun tetap berkelit bahwa dari dulu sejak berdirinya tempat
mesum, tidak pernah terjadi kebakaran karena tidak pernah ada do’a
massal sebelumya dan si Yahudi juga –berkesimpulan bahwa pasti do’a
mereka dikabulkan dan terjadilah kebarakan.



 





Giliran gereja dan masyarakat setempat menolak argumentasi si yahudi
dengan dalih mereka hanya berdo’a dan berdo’a dan mereka tidak tahu
apakah do’anya dikabulkan apa tidak, jadi mereka masih ragu-ragu dan
ragu tentang dikabukanya do’anya.



 





Setelah ber-argumentasi terus menerus berhari-hari dan tidak ada
jalan tengahnya, akhirnya Hakim yang sangat arif dan bijaksana
memutuskan bahwa gereja dan masyaraka setempat harus membayar ganti
rugi kepada si Yahudi dengan alasan “ SI YAHUDI YANG ATHEIS





“SAJA PERCAYA BAHWA KEBAKARAN TERSEBUT ADALAH AKIBAT
DO’A ANDA DIKABULKAN OLEH TUHAN ANDA, MENGAPA ANDA-ANDA YANG BERDO’A
SAMA SEKALI TIDAK PERCAYA, LALU KAPAN ANDA AKAN PERCAYA DO’ANYA AKAN
DITERIMA DAN ANDA SEMUA TERMASUK ORANG YANG TIDABERSYUKUR. UNTUK ITU
PENGADILAN MEMERINTAHKAN ANDA SEMUA MEMBA YAR GANTI RUGI “





***





Apa yang dapat kita tarik dari fenomena diatas..?
Sekarang banyak sekali umat Islam/ kaum muslimin/muslimah yang
bertabiat seperti mereka, tidak pernah bersyukur, tidak pernah puas
atas nikmat ALLAH yang diberikan kepada kita. bahkan saking rakusnya
mereka berpacu mencari kekayaan dengan menbarak koridor agama, korupsi
berjamaah, lupa kepada fakir miskin, anak yatim/piatu, anak terlantar..
Naudzubilahi min dzalik.



 





Ini akibat kita semua kurang menghayati rasa syukur itu dan itu terjadi di semua sektor, ambilah contoh :



 





Di bidang perdangangan yang erat hubunganya dengan kebutuhan primer,
beras sudah dipalsukan dengan mencampur bahan kimia untuk mendapatkan
kwalitet no.1, berapa ribu pompa bensin yang berbuat curang dengan
menguraNgi isi ( beli 20 liter ternya hanya 18/19 liter), mencapur
daging celeng/babi ke dalam daging sapi..??



 





Di bidang hukum..? lihat kasus BLBI yang ditangani oleh 35 Jaksa
pilihan yang terbaik apa jadinya, ternyata buntutnyapun ada kasus suap,
lebih dai 75% para jaksa tersebut beragama Islam.



 





Dibidang agamapun demikian.., Agama dipolitisir untuk mendapatkan
kedudukan dan penghasilan, tidak jarang para Da’i, para Ustadz dengan
seenaknya menapsirkan ayat2 Al’ Quran, Al Hadist menurut pesan sponsor
apalagi menjelang pemilu nanti..?.



 





Begitu juga dengan bidang2 lainya,kesemuanyan itu karena tidak ada rasa syukur kepada ALLAH SWT.





Surat AN Nahl (16) ayat 78, ALLAH Berfirman :





“Dan ALLAH mengeluarkan kamu dari perut Ibumu dalam
keaadan tidak mengetahui sesuatu apapun.Dan dia memberi kamu
pendengaran,pengelihatan dan hati agar kamu bersyukur “





As-Syukr ? artinya berterima kasih dalm
ucapan,bersujud dihadapan ALLAH atas nikmat yang telah diberikan dan
ketegasan untuk tidak akan melaksanakan tindakan maksiat.



 





Maqam/Station dari syukur itu lebih tinggi dari pada Sabar dan Khauf
/takut, oleh karena itu balasan dari pengingkaran terhadap syukur pun
lebih dasyat.



 





Mari kita tengok ke belakang kaum nabi Nuh ditenggelamkan dengan
banjirnya, kaum Nabi Luth diazab dengan suara gemuruh yang menggelegar.
Kroni-kroni Firaun yang ditenggelamkan di laut merah, kaum Tsamud
dijaman Nabi Saleh juga diazab dengan halilintar yang menggelegar
setelah raut muka berubah warna dalam tiga hari. Kaum Aad dizaman Nabi
Hud disapu dihancurkan oleh ALLAH SWT dengan angin topan dan suara yang
mnggelegar, juga gempa yang ditimpakan kepada kaum madyan dizaman Nibi
Syu’aib yang kesemuanya di atas adalah kaum yang tidak pernah bersyukur
kepada ALLAH.



 





Demikian juga di negara yang kita cintai,Republik Indonesia apa yang
sering terjadi..? Tanah longsor, Banjir, Gempa bumi, penyakit yang
tiada henti-hentinya yang dapat kita saksikan tiap hari. Jadi benar
kata penyanyi EBIT “ mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
yang selalu bangga dengan Dosa-dosa “



 





Semua kejadian diatas bukan hanya fenomena alam belaka, tetapi AZAB dari ALLAH yang tidak pernah kita sadari bersama. Mari kita koreksi/kritik pribadi kita
sendiri (otokritik) agar dapat terhindar dari azab selanjutnya.





 



Wassalaamu'alaikum Wr. Wb. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama