Kemenangan Pilkada Jawa Barat apakah terkait dengan masalah pakaian. Setidaknya bila kita lihat dari para calon pilkada, ada dua calon yang tidak berpeci dan itu adalah pasangan Hade Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf. Mereka tidak berpeci namun akhirnya menuai kemenangan. Padahal Dede Yusuf sendiri seperti dilansir
media, dianggap "masih anak bawang".
Heryawan mengemukakan timnya sempat membuat penelitian kecil-kecilan sebelum difoto untuk surat suara. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hanya sekitar 10 persen masyarakat yang menyukai penggunaan peci.
"Lagipula pakai peci, keliatan lebih tua. Jadi mudanya
engga kelihatan. Akhirnya kita memutuskan tidak perlu menggunakan peci untuk foto," tutur Heryawan ketika mengunjungi kantor detikbandung, Jalan Lombok 33, Senin (14/4/2008).
Dia mengaku keputusan ini sebelumnya banyak yang menentang karena dianggap tidak mencerminkan seorang yang soleh. Lagi-lagi, kata Heryawan, berdasarkan penelitian warga yang suka ke majelis taklim hanya 15 persen.
"Artinya ada 85 persen pemilih lainnya yang perlu kita garap. Makanya kita lebih memilih pakaian yang bisa diterima semua pihak," tuturnya.
Heryawan mengemukakan sekitar 15 persen pemilih mengubah pilihannya di menit-menit terakhir.
"Dalam 5 menit atau 5 detik baru menentukan pilihan. Nah foto pada surat suara menjadi yang salah satu faktor yang mempengaruhi," ungkapnya.
Menurut Heryawan, survei kecil-kecilan yang dilakukan oleh timnya menunjukkan bahwa foto memang cukup berpengaruh. Diungkapkannya hal ini karena foto lebih mudah diingat, apalagi bagi pemilih yang berusia lanjut.
"Misalnya, kami pernah uji ibu-ibu ketiga foto calon. Cenderung memilih wajah yang mudah diingat," ujarnya. (diolah dari detikbandung)
media, dianggap "masih anak bawang".
Heryawan mengemukakan timnya sempat membuat penelitian kecil-kecilan sebelum difoto untuk surat suara. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hanya sekitar 10 persen masyarakat yang menyukai penggunaan peci.
"Lagipula pakai peci, keliatan lebih tua. Jadi mudanya
engga kelihatan. Akhirnya kita memutuskan tidak perlu menggunakan peci untuk foto," tutur Heryawan ketika mengunjungi kantor detikbandung, Jalan Lombok 33, Senin (14/4/2008).
Dia mengaku keputusan ini sebelumnya banyak yang menentang karena dianggap tidak mencerminkan seorang yang soleh. Lagi-lagi, kata Heryawan, berdasarkan penelitian warga yang suka ke majelis taklim hanya 15 persen.
"Artinya ada 85 persen pemilih lainnya yang perlu kita garap. Makanya kita lebih memilih pakaian yang bisa diterima semua pihak," tuturnya.
Heryawan mengemukakan sekitar 15 persen pemilih mengubah pilihannya di menit-menit terakhir.
"Dalam 5 menit atau 5 detik baru menentukan pilihan. Nah foto pada surat suara menjadi yang salah satu faktor yang mempengaruhi," ungkapnya.
Menurut Heryawan, survei kecil-kecilan yang dilakukan oleh timnya menunjukkan bahwa foto memang cukup berpengaruh. Diungkapkannya hal ini karena foto lebih mudah diingat, apalagi bagi pemilih yang berusia lanjut.
"Misalnya, kami pernah uji ibu-ibu ketiga foto calon. Cenderung memilih wajah yang mudah diingat," ujarnya. (diolah dari detikbandung)
Posting Komentar