Ironis saat krisis menjambak negeri sesubur "suwarga" ini, banyak orang miskin baru bergelimpangan gara-gara digembur krisis BBM. Namun sejumlah orang-orang kaya Indonesia pun tumbuh subur. Sayangnya mereka hanya menjadi orang superkaya laksana menara gading.
Orang Indonesia ternyata makin kaya. Pundi-pundi harta segelintir orang Indonesia justru semakin gendut di tengah situasi sulit. Tengok saja hasil survei terbaru Capgemini SA and Merrill Lynch & Co yang dirilis Selasa lalu (24/6). Menurut riset itu, tahun 2007 jumlah orang superkaya Indonesia yang memiliki aset finansial 1 juta dollar AS atau lebih melonjak 16,8 persen menjadi 23.000 orang. (dikutip dari Kompas.com)
Pertanyaan yang bisa diajukan adalah apakah kekayaan itu didapat dari usaha yang halal (legal) atau berkah dari dampak krisis yang selama ini mendera bangsa ini. Orang kaya memang pintar memutar uang kemudian terus berusaha memeras keringat. Namun demikian mestinya orang-orang kaya malu karena kekayaan itu berada di hamparan kemiskinan negara.
Menurut catatan, aset orang kaya itu tidak terbatas harta tetap seperti rumah atau mobil lebih jauh jumlah superkaya Indonesia itu itu merupakan yang tertinggi kelima di dunia. Pertumbuhan orang superkaya di Indonesia hanya kalah dari India, China, Brasil, dan Korea Selatan.
Ternyata menurut Michael T Tjoajadi, Direktur PT Schroder Invesment Management Indonesia, kekayaan orang superkaya Indoensia itu didapat dari lonjakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 52 persen pada tahun lalu. Katanya, ini merupakan salah satu faktor yang membuat kekayaan orang Indonesia tumbuh subur.
Disamping berkah dari lonjakan harga saham gabungan, kekayaan orang Indonesia itu didapat dari komoditas perkebunan. Beberapa daerah di luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera, tengah mengalami booming komoditas tambang maupun perkebunan. "Sementara di Bali, orang semakin kaya karena lonjakan harga tanah di sana luar biasa tinggi," ujar Michael kepada Kompas.
Sedikit berbangga setidaknya kekayaan segelintir bangsa ini bisa menutupi rasa ketidak pedean bangsa ini di mata orang asing. Kita sering diejek dengan kemiskinan jika orang-orang Indoensia yang bekerja di luar negeri. Misalnya para peekerja di Malaysia hingga dicemooh dengan sebutan orang Indon yang miskin dan bodoh.
Michael sendiri sebagai manajer investasi Schroder mengaku hingga akhir Mei lalu, ini mengelola dana Rp 25 triliun, dimana angka tersebut jumlah terbesar di Indonesia. Namun demikian ia mengaku, tidak mengetahui jumlah pasti orang kaya di Indonesia.
Meskipun orang superkaya Indonesia yang banyak itu tidak diketahui persisnya, banyak juga orang superkaya asal Indonesia yang tak masuk hitungan di sini karena tinggal di luar negeri. Menurut survei lembaga yang sama, pada 2006 ada 19.000 orang superkaya Indonesia yang tinggal di Singapura dan menguasai aset keuangan senilai 93 miliar dollar AS.
Meskipun demikian, setidaknya dengan adanya survei tersebut orang-orang kaya Indonesia meskipun kurang bisa mengangkat harkat derajat rakyat di negeri ini, namun bisa jadi untuk menutupi sebutan kalau Indoensia itu miskin, baik karena miskin didera luar negeri yang hampir seribu trilyun, ataupun miskin sumber daya.
Kini, dengan hadirnya orang superkaya Indonesia maka bisa diharapkan kekayaan itu bisa berkembang di sini, dengan mendirikan perusahaan-perusahaan baru apakah perkebunan atau pertanian sehingga bisa memberikan lapangan pekerjaan baru buat rakyat yang semakin sulit dan sakit. Sehingga kekayaan itu bukan laksana menara gading tetapi sebagaimana pemimpin yang merakyat, maka kekayaanpun harusnya merakyat. Tapi apakah bisa? Mbuh lah terserah uwonge bae... (M. Mustahdi)
Posting Komentar