Publik Amerika dan dunia dikejutkan dengan kemenangan Barrack Obama yang telah memenangi pemilihan presiden dari partai Demokrat mengungguli Ny. Hillary Clinton dengan gemilang. Dengan demikian, ia selangkah lagi maju sebagai capres tunggal dari Demokrat dan merupakan babak calon baru presiden Amerika dari warga kulit hitam.
Obama yang pernah tinggal di Jakarta bersama ayah tirinya, Lolo Soetoro itu memulai babak baru dengan mengukur sejarah sebagai presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat (AS).
Kemenangan itu diperoleh Obama karena mampu melampaui batas minimal suara yang diteapkan sebesera 2.118. Dengan gemilang Obama menyatakan kemenangannya dalam pertarungan nominasi Partai Demokrat. Senator kelahiran Hawaii berusia 46 tahun itu mengalahkan Senator Hillary Clinton setelah pertarungan panjang selama lima bulan terakhir.
Tentu saja kemenangan Obama atas nominasi Partai Demokrat ini merupakan sejarah baru bagi seorang kulit hitam dalam mencapai tahapan tertinggi dalam proses Pemilu AS yang panjang dan melelahkan.
Dukungan dari sejumlah tokoh kulit hitam lain seperti Jesse Jackson, Alan Keyes, Carol Moseley Braun, dan Al Sharpton belum pernah melewati tahap nominasi partai seperti dilalui pria yang pernah bersekolah di Menteng, Jakarta Pusat,itu.
Dengan mengantungi kemenangan itu, Obama mengajak seluruh pendukung Demokrat untuk bersatu menghadapi calon presiden Partai Republik John McCain November mendatang. “Hari ini,saya berdiri di depan Anda dansaya katakanbahwasaya akanmenjadi calon dari Partai Demokrat untuk pemilihan Presiden AS,” ujarnya dalam sebuah pidato kemenangannya di Xcel Energy Center di St Paul, Minnesotta, kemarin.
Hal yang dikedepankan oleh Obama adalah mengajak seluruh pendukungnya agar melakukan perubahan secara besar-besaran dalam kebijakan negara. “Sudah waktunya bagi kita membuka lembaran baru meninggalkan kebijakan lama,” ujar suami Michelle ini di depan 17.000 pendukungnya.
Menurut perkiraan yang dirlis MSNBC, Obama saat ini telah meraih 2.122 delegasi. Ini berarti dia telah melampaui batas minimal jumlah delegasi yang dipersyaratkan Partai Demokrat, yakni 2.118 delegasi.
Sementara Hillary memperoleh 1.925 delegasi. Pidato Obama disampaikan bersamaan dengan berakhirnya pemilihan pendahuluan di South Dakota dan Montana yang digelar sehari sebelumnya.
Menurut laporan dari wartawan SINDO langsung dari Washington DC menuturkan bahwa pemilihan di dua negara bagian itu merupakan yang terakhir sejak Obama dan Hillary memulai persaingan 17 bulan silam. Hasil penghitungan menunjukkan, Obama mengandaskan Hillary di Montana dengan 60% lawan 40% suara. Sementara Hillary unggul di South Dakota dengan 55,5% lawan 44,5% suara.
Isu Irak
Obama dengan keras menentang invasi ke Irak. Boleh jadi kebijakan ini mendapat dukungan luas dari publik Amerika. Berbeda dengan saingannya dari Partai Republik, Obama secara langsung menyerang pernyataan McCain yang akan mempertahankan tentara AS di Irak selama mungkin, bahkan hingga 100 tahun ke depan.
Kampanye lain yang cukup menghentak publik AS adalah soal kondisi ekonomi AS yang terpuruk sekarang ini. Atas isu tersebut Obama mengatakan anggaran perang tersebut akan sangat bermanfaat untuk membenahi kondisi kehidupan rakyat AS. Dia berjanji akan membenahi kondisi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat AS dengan menarik pasukan AS dari Irak secara bertahap.
Lebih pragmatis, senator dari negara bagian Illinois ini cenderung untuk menyerahkan masalah Irak itu dikembalikan kepada rakyat Irak sendiri. Di lain kesempatan, Hillary Clinton yang semula tidak mau mengundurkan diri, namun kini, dengan kemenangan Obama, Hillary akhirnya mendukung langkah Obama menjadi Presiden.
Meski terkesan menutup diri, menurut wartawan SINDO di Washington, sejumlah sumber di tim kampanye Hillary menyatakan, istri mantan Presiden Bill Clinton itu siap menerima pinangan Obama sebagai wakil presiden (wapres).
”Saya terbuka untuk itu,” kata seorang petinggi tim kampanye Hillary menirukan ucapan Hillary ketika ditanya tentang kemungkinan dirinya menjadi wapres. Hillary pernah berjanji dirinya siap mendukung Obama jika akhirnya harus kalah dalam konvensi partai dua bulan mendatang.
Sebagian besar pejabat Partai Demokrat telah berkali-kali mengingatkan dua kandidatnya agar segera mengakhiri persaingan dan lebih berfokus pada pemilihan presiden melawan Partai Republik. Selain Hillary, sejumlah nama calon wapres pasangan Obama kemarin dimunculkan kembali. Mereka antara lain Senator Joseph Biden dari Delaware, Jenderal (Purn) Wesley Clark, Senator Christopher Dodd dari Connecticut, Senator Chuck Hagel dari Nebraska, senator dari Partai Republik, dan Bill Richardson yang merupakan Gubernur New Mexico.
Tonggak Sejarah
Obama adalah pria keturunan campuran Kenya dan Kansas. Inilah yang menjadi tonggak sejarah baru AS. Kemenangan Obama itu terjadi 45 tahun setelah puncak gerakan hak-hak sipil muncul. Selain itu, Hillary menorehkan sejarah melalui proses nominasi terpanjang dan tersengit dalam sejarah politik AS.Hillary yang merupakan kandidat Presiden AS perempuan pertama itu meraih lebih dari 1.900 delegasi.
Hasil penghitungan MSNBC kemarin, Obama memperoleh dukungan lebih dari 70 superdelegasi sehingga total yang diraihnya 2.156 delegasi. Puncak lima bulan perebutan delegasi itu berakhir dengan kemenangan Obama di Montana dan Hillary di South Dakota.Seluruh superdelegasi yang belum menentukan pilihan diperkirakan segera mengumumkan dukungan mereka pada Jumat (6/6).
Hillary Mendukung
”Saya bertekad menyatukan partai kita sehingga kita lebih kuat dan lebih siap dari sebelumnya untuk merebut kembali Gedung Putih pada November,” kata Hillary saat memutuskan mendukung Obama.
”Dalam beberapa hari ke depan saya akan berkonsultasi dengan pendukung dan pemimpin partai untuk menentukan bagaimana melangkah ke depan sesuai kepentingan partai dan negara ini,” paparnya. Obama dan Hillary diperkirakan segera bertemu untuk mendiskusikan peran Hillary dalam kampanye pemilu presiden mendatang. Ketua kampanye Hillary, Terry McAuliffe, menjelaskan, ”Apa yang selalu dia (Hillary) katakan ialah,‘Saya akan melakukan apa pun untuk menolong memenangkan pemilu’.”
Kritikan Lawan
Bagaiaman dengan lawan Obama yaitu John McCain? ia semakin gencar melancarkan kritik. Dia menuding Obama seorang dengan ideologi liberal yang gagal. ”Saya sudah beberapa tahun mengamati dan saya terkejut seorang pria muda terlibat dalam banyak ide-ide yang gagal,”kata McCain.
McCain terus menyatakan bahwa dirinya berbeda dengan Presiden George W Bush. Pernyataan itu untuk melawan kampanye Obama yang menyamakan Senator Arizona itu dengan Bush. Penasihat Obama menilai McCain telah mengalami kekalahan di babak pertama dengan bereaksi seperti.
Melalui juru bicaranya, Dana Perino, Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush menyampaikan ucapan selamat. ”Presiden Bush menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Senator Obama sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat untuk Pemilu 2008. Secara pribadi, beliau memahami bahwa proses nominasi memang cukup ketat dan Senator Obama mampu memenangi proses tersebut,” ungkap Perino kepada wartawan di Gedung Putih kemarin. Dia mengatakan, secara pribadi, Bush tidak menelepon Obama untuk menyampaikan selamat. (Moh. Mustahdi)
Posting Komentar