demo santriRIBUAN massa yang
mengatasnamakan Forum Silaturahmi Kota Wali mendatangi Kantor Walikota Cirebon. Mereka menuntut agar Setasiun TV Cirebon ditutup karena diduga menjalani misi kristenisasi.



Santri yang datang dari berbagai wilayah di
Cirebon itu menggunakan angkutan kota, truk, dan sepeda motor.  Mereka mengggelar aksi
menolak beroperasinya sebuah televisi lokal di Cirebon milik PT Cirebon
Televisi Indonesia itu telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.








Menurut koordinator aksi  KH
Muslim, penutupan itu harus dilakukan  karena mereka menganggap
pendirian stasiun televisi tersebut meresahkan dan mengusik
ketenteraman umat Islam karena tidak sesuai dengan  kultur dan budaya
masyarakat.



"Kami menuntut kepada pemerintah kota Cirebon agar
segera menutup mencabut dan membongkar semua kegiatan yang dilakukan PT
CTV," ujar KH Muslim di sela-sela aksi, Kamis (3/7/2008).

KH
Muslim Bin Sayuti mengatakan aksi kali ini sesuai dengan janji
aksi-aksi sebelumnya yang menunggu tindakan Pemerintah Kota Cirebon.
" Karena hingga hari ini belum ada tindakan dari pemerintah kota, maka
kami bergerak kembali," ucapnya seperti dikutip berita Cerbon.



Media nasional baik tv maupun koran banyak sekali
mengungkapkan berita ini. Namun belum jelas dari mana asal warga ini.
Terkesan mereka itu adalah ulama dan santri se kota Cirebon. Padahal
Buntet Pesantren dan masyarakat lainnya tidak ikut-ikutan.



Dia juga mengatakan hari ini
merupakan keputusan final untuk menutup PT Cirebon Televisi Indonesia.
"Jika hari ini Walikota Cirebon tidak mengambil kebijakan, kami akan
membongkar gedung PT Cirebon Televisi Indonesia di Argasunya,"
tegasnya.

Selama aksi massa yang berjumlah sangat besar ini membuat Jalan
Siliwangi tertutup. Petugas keamanan yang dikerahkan juga jumlahnya
cukup besar. Bahkan, Polres Cirebon juga membantu pengamanan dengan
mengirim pasukannya ke wilayah hukum Kota Cirebon.

Pihaknya bahkan mengancam stasiun jika televisi di Kecamatan Argasunya,
Sunyaragi Cirebon itu tetap didirikan maka mereka akan membongkar sendiri
bangunan itu.

"Dalam waktu 7 x24 jam jika tidak ditutup, kami akan membongkar sendiri bangunan yang ditempati PT CTV," tegasnya.

Sementara itu massa yang melakukan aksi memenuhi Jalan Siliwangi.
Akibatnya lalu lintas dari Jalan Kartini dialihkan ke jalan Wahidin dan
Tanda Barat. Sementara lalulintas dari arah Jalan Kerucut dialihkan ke
Jalan Samadikun. Aksi berjalan tertib, dan hanya dijaga puluhan aparat
kepolisian. (BC/SND/Dtk/Kurt)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama