Cirebon - maraknya pemberitaan tentang Buku Belum terlambat sebelum
kiamat yang di publikasikan oleh DPP PKB melalui website resminya,
ternyata sempat membuat para santri dan alumni Buntet Pesantren resah.
Selain buku tersebut menuliskan tentang siapa saja warga NU yang tidak
memilik PKB tidak masuk syurga, di beberapa situs juga dituliskan bahwa
pengarang buku tersebut adalah Kyai Buntet Pesantren.
Seperti yang
ditemukan oleh tim website Buntetpesantren.org tentang pemberitaan buku
tersebut di situs arrahmah.com. Dalam situs tersebut, redaksi
Arrahmah.com menyimpulkan sendiri bahwa KH.Ushfuri adalah Kyai Buntet
Pesantren. Informasi ini membuat para alumni dan santri Buntet Pesantren
menanyakan kebenarannya melalui akun facebook Info Buntet Pesantren.
Beragam
komentar juga muncul melalui jejaring social. Beberapa akun twitter
juga meminta Arrahmah.com segera mengedit berita yang tidak benar
tersebut.
“Kita hanya meminta arrahmah.com untuk menurunkan atau
mengedit berita tersebut. Kalau KH.Usfhuri ditulis sebagai kyai Buntet
Pesantren, maka dikhawatirkan buku tersebut dianggap sebagai tulisan
Kyai Buntet Pesantren. Padahal setahu saya, kyai Buntet Pesantren tidak
pernah membuat buku seperti yang diberitakan” Ujar Ahmad Rofahan admin
Info Buntet Pesantren
Hal senada juga disampaikan oleh KH.Aris
Ni'matullah, Kepala Sekolah MANU Putri Buntet Pesantren dan pengasuh
Asrama Al-Inaroh ini mengatakan. Bahawa KH.Ushfuri tidak pernah mengakui
sebagai Kyai Buntet Pesantren, namun sebagai alumni Buntet Pesantren.
“KH.Usfuri
itu alumni Buntet pesantren dan dulu beliau berkhidmah di KH.Mustahdi
Abbas. Beliau tidak pernah mengaku sebagai Kyai Buntet Pesantren. Hanya
medianya saja yang menyimpulkan sendiri” Ujar Kang Imat
saat ini,
berita tentag Buku belum terlambat sebelum kiamat yang dimuat dalam
situs arrahmah.com sudah diperbaiki. Namun, masih banyak situs yang
lainnya masih menggunakan redaksi yang sama seperti sebelum adanya
pengeditan.
“kalau di situs arrahmah.com sudah ada ralat setelah
kita minta mereka meralat pemberitaan tersebut. Namun, berita ini juga
tersebar di beberapa situs lainnya dengan redaksi yang sama dengan apa
yang diberitakan oleh arrahmah.com sebelum di revisi. Kami hawatir
banyak media yang memanfaatkan momen ini untuk sengaja merusak citra
Buntet Pesantren” Tambah Rofahan (AR)
baru tau saya
BalasHapusSilakan infokan ke kawan2 yg belum tau.. :)
BalasHapusSilakan infokan ke kawan2 yg belum tau.. :)
BalasHapusizin copy buat di blog saya ya kang
BalasHapusMaksudnya mungkin 'Syurga' politik bung..
BalasHapusPolitik ya ditafsiri politik
Gtu aja repot
BalasHapusPosting Komentar