Pukul 08.00 WIB, Wakapolri Komjen Syafruddin tiba di Buntet
Pesantren Cirebon. Ia didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito
melakukan kunjungan ke Buntet Pesantren, Jumat (25/11).
Setibanya di Buntet, rombongan Wakapolri didampingi KH Anas Arsyad
dan KH Ali Maufur langsung bertolak ke komplek pemakaman Gajah Ngambung Buntet
Pesantren. Di sana, ia duduk di depan pusara ayahanda KH Abbas, yakni KH Abdul
Jamil.
Wakapolri Komjen Syafruddin berziarah ke KH Abdul Jamil |
Setelah berziarah, Wakapolri dan rombongan bersilaturahmi dengan
para kiai Buntet pesantren di kediaman KH Anas Arsyad. Menurutnya, kunjungannya
kali ini tidak ada kaitannya dengan isu-isu yang sedang berkembang saat ini.
"Saya sudah sering kesini, dan ini tidak ada agenda terkait
demo yang akan terjadi nanti di Jakarta," kata Wakapolri.
Ia meminta para kiai dan santri untuk turut menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini mengingat Indonesia sangat istimewa
dengan kekayaan sumber daya alamnya dan penduduk muslim terbesarnya di dunia.
“Oleh karena
itu mari kita jaga Indonesia ini, terutama bagi para kiai dan santri,” kata Syafrudin
di Buntet Pesantren.
Ditanya mengenai
keterlibatan pondok pesantren dengan demo awal bulan depan, Syafruddin hanya
menjawab bahwa pondok pesantren di Cirebon sudah paham makna kebhinnekaan.
“Semua kiai
dan pondok pesantren di Karesidenan Cirebon, sudah faham apa itu Kebhinekaan,
pentingnya keutuhan NKRI dan juga baik buruk dari permasalahan yang ada pada
saat ini,” ujarnya.
Wakapolri juga berencana melakukan kunjungan ke beberapa pesantren lainnya.
Namun kemarin, ia harus kembali ke Jakarta.
“Iya nanti
mau kunjungan lagi, tapi tidak sekarang. Saya harus kembali ke Jakarta,” tuturnya.
Posting Komentar