KH Adib Rofiuddin (kanan) bersama Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Martoyo di Guest House Buntet Pesantren (18/9/2017) |
Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Martoyo sowan ke masyayikh Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Senin (18/92017). Kali ini, ia bermaksud mengenalkan diri sebagai Kapolda baru dan terutama merekatkan hubungan antara ulama dan umaro.
“Saya akan silaturrahmi ke semuanya, terutama ulama dan umaro harus bersatu untuk menjaga NKRI,” kata Agung di Cirebon.
Kapolda meminta para kiai di Jawa Barat untuk bisa berperan menjaga kondusifitas situasi di Jabar mengingat Pilkada sebentar lagi dilaksanakan. Menurutnya, para kiai memiliki peran penting di tengah masyarakat. Selain itu, nasehat yang disampaikan oleh para kiai, akan lebih mudah dicerna dan dilaksanakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada para kiai, untuk bisa menyelipkan pesan-pesan dalam rangka menjaga stabilitas dan kondusifitas di Jawa Barat.
“Kalau kiai mungkin lebih didengar, dibandingkan polisi yang ngomong,” ujarnya.
Perbedaan pilihan yang akan terjadi nanti, diperkirakan menjadi salah satu penyebab adanya konflik-konflik di masyarakat. Belum lagi, tidak sedikit informasi-informasi hoax yang beredar, yang membuat kondisinya kadang tidak kondusif. Oleh karena itu, Agung meminta kepada masyarakat untuk lebih bijak lagi menggunakan media sosial atau internet.
“Saya minta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dari informasi yang tidak jelas informasinya,” pinta Agung.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Buntet Pesantren KH Adib Rofiuddin menyambut baik kedatangan Kapolda Jabar yang baru ini. Kiai Adib menyampaikan, sejumlah kiai dan Kapolda membicarakan tentang maraknya paham-paham radikal yang mengancam keutuhan NKRI. Polda meminta pesantren untuk ikut membentenginya.
Kiai yang juga menjadi salah satu mustasyar PBNU itu juga menegaskan, pondok pesantren siap untuk ikut menjaga kondusifitas Jawa Barat dalam Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di Jawa Barat. Ia juga meminta kepada masyarakat, untuk tidak terbawa arus terhadap hal-hal yang negatif dan bisa merusakan keutuhan NKRI.
“Para kiai itu siap jadi pemadam. Namun lebih baik jika padam sendiri atau tidak ada kebakaran,” tutur Kiai Adib.
Posting Komentar