Para peserta bersama pemateri |
Organisasi harus diatur dengan sebaik mungkin
oleh para pengurus dan anggotanya. Untuk mencapai hal itu, tentu para anggota dan pengurus
tersebut harus memiliki bekal yang cukup. Dengan urgensi tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan itu, Forum Silaturahmi Buntet Pesantren Cirebon (Forsila BPC) Jakarta Raya menggelar acara Manajeman Organisasi dan Kepemimpinan
(MOK) yang dikemas dengan tajuk leadership
camp.
Pada kesempatan itu, seorang penceramah muda M
Faliqul Isbah mengingatkan bahwa berorganisasi itu pahit.
“Ikhlas
untuk menikmati kepahitan itu, maka kalian
akan kelak bahagia,” katanya meyakinkan para peserta di Villa
Legoso, Sabtu (24/3).
Selain itu, Ketua Umum Forsila BPC Jakarta Raya 2007-2009 M Aminullah RZ.
Ia menjelaskan bahwa pergerakan harus dimulai dari hubungan antarmanusia. “Pergerakan
itu harus ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah,”
ucapnya.
Sementara itu, Pembina Forsila Syibromalisi
mengatakan bahwa pemimpin itu bukan bos. "Kita perlu tahu apa itu yang
dinamakan pemimpin. Karena, jika pemimpin tidak mengetahui makna pemimpin
sebenarnya, maka pemimpin akan memerintah like a boss bukan like a
leader," ujarnya.
Para peserta juga menerima materi tentang manejemen dan pengembangan organisasi yang disampaikan oleh Ketua Umum Forsila 2015-2016 Ade
Syamsul Falah dan Ketua Umum Forsila 2016-2017 Khozin.
Selain membahas perihal keorganisasian, para peserta juga dibekali dengan soft
skill, yakni jurnalistik yang diberikan oleh wartawan NU Online Syakir Niamillah dan desain grafis oleh Tubagus Akbar.
Advokat yang tengah melambung namanya,
Mustolih Siroj, juga hadir menyemangati para anggota. Ia bercerita kisah saat
ia tinggal di Pondok Buntet Pesantren.
Marhabanan ala Buntet menjadi agenda yang tak pernah tertinggal di sela-sela
acara besar Forsila. Kang Faliq yang juga qari itu didaulat untuk memimpin senandung bersama memuji Rasul. Agenda marhabanan ini mewujudkan bahwa dimanapun kalian
berada tetapi tidak melupakan rutinitas kesantrian dan ciri khas buntet
pesatren Cirebon.
Pada acara yang digelar selama tiga hari itu,
para peserta dibentuk berkelompok untuk melakukan simulasi bagaimana mengelola
tim dengan baik.
Ketua Umum Forsila BPC Jakarta Raya 2017-2018 Syifa
Dzihni Hafidzah menyebut bahwa kegiatan ini merupakan perdana di Forsila.
“Semoga ini menjadi awal yang baik untuk
kaderisasi selanjutnya, juga semoga ilmu yang telah di dapatkan oleh
teman-teman bisa diaplikasikan, diamalkan oleh teman-teman dan diajarkan kepada
adik-adik kelak,” harapnya saat memberikan sambutan pada penutupan, Ahad
(25/3).
“Karena tongkat estafet tidak selalu kami
pegang dan harus diwariskan, maka teman-teman Forsilawan/wati harus segera
dipersiapkan dan dimatangkan mengenai keorganisasiaan, semoga dengan adanya
kalian forsila akan selalu tumbuh dan berkembang,” pungkasnya.
(Zakiya/Fitriyani/Ikha/Syakir)
Posting Komentar