![]() |
Deklarasi Santri Buntet Pesantren Menolak Radikalisme, Buntet Pesantren (31/1/16) |
FORSILA BPC Jakarta Raya menyelenggarakan seminar nasional di
Buntet Pesantren dengan mengangkat tema “Deradikalisasi Agama Melalui
Pesantren”, Ahad (31/1/16).
“Tema ini diangkat juga sebagai langkah untuk membentengi para santri
dari radikalisme”, ujar Ketua Umum FORSILA BPC Jakarta Raya Ade Syamsul Falah.
Pada akhir acara, 39 santri berjajar di panggung. Masing-masing
santri memegang satu kertas yang berisi satu huruf. Sembari bersama dengan
peserta lain, para santri dan seluruh hadirin berteriak “Santri Buntet
Pesantren Menolak Radikalisme”.
“Ini merupakan jawaban bahwa pesantren bukan sarang terorisme”, ujar
Sofi Mubarok, moderator yang merupakan kandidat doktor UIN Jakarta ini.
Pada acara tersebut, hadir Syafiq Hasyim, Direktur International
Centre for Islam and Pluralism (ICIP). Beliau menyampaikan bahwa orang yang
menjadi teroris itu biasanya radikal terlebih dahulu. Dalam upaya
deradikalisasi, ada empat hal yang beliau sampaikan. Pertama, reorientasi
motivasi. Kedua, reedukasi. Ketiga, rehabilitasi. Dan keempat, reintegrasi.
Ditanyai tanggapan mengenai acara tersebut, beliau sangat
mengapresiasi dan perlu ditiru oleh pesantren lain.
“Bagus. Ini perlu ditiru pesantren lain”, ujarnya.
Pada kesempatan itu juga, hadir Kasubdit Penangkalan/Pembinaan di
Masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Isheri. Selain itu, hadir
juga perwakilan dari Kodim Kabupaten Cirebon dan Polres Kabupaten Cirebon.
“FORSILA BPC Jakarta Raya selalu mengangkat hal baru yang belum
pernah diangkat di Buntet Pesantren”, begitu yang disampaikan Ketua Pelaksana
Forsilanival Ahmad Subhan Ainurrofiq.
Ini merupakan puncak acara Forsilanival dari serangkaian acara yang
berlangsung sekitar dua minggu. Selain seminar, ada juga acara talk show santri
berprestasi nasional dan internasional. Sebelum itu, para santri juga antusias
mengikuti berbagai perlombaan, yakni putri muslimah, cerdas cermat, lalaran
nadzam Amrithi, futsal, menulis puisi, menulis cerpen, dan menulis esai.
Posting Komentar