Abah Hasan (yang sedang mengangkat tangan) bersama para kiai lain saat Maulid Nabi Muhammad saw 1439 H di Masjid Agung Buntet Pesantren Cirebon, Kamis (30/11/2017)

Saat menyampaikan mauidzoh hasanah pada Maulid Nabi Muhammad saw. 1439 H, K.H. Hasanuddin Kriyani mengungkapkan harapannya kepada seluruh santri Buntet Pesantren agar mengamalkan segala yang telah dipelajari di Buntet Pesantren, meskipun kelak nanti sudah tak lagi tinggal di Buntet Pesantren.

“Saya berharap kalian semuanya bisa untuk mengamalkan apa yang telah kalian pelajari, kalian dapat dari Pesantren Buntet Pesantren ini,” tutur Abah Hasan di hadapan ribuan warga dan santri Buntet Pesantren di Masjid Agung Buntet Pesantren, pada Kamis malam (30/11/2017).

Beliau mengingatkan hal tersebut sebab begitu banyak orang yang membidahkan peringatan Maulid Nabi.

Seperti yang telah ditradisikan sejak dulu, Buntet Pesantren memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. dengan membacakan kitab al-Barzanji karya Syaikh Jakfar al-Barzanji.

Di hadapan pembaca, ada puluhan botol, teko, dan galon berisi air minum. Hal ini biasa dilakukan guna mengalap berkah lantunan selawat dan puji-pujian terhadap makhluk paling mulia sejagad raya ini. Sebab, menurut penelitian, air akan memiliki muatan positif jika dibacakan ungkapan-ungkapan atau perkataan yang positif. Sebaliknya, air juga akan bermuatan negatif jika diucapkan hal negatif.

Usai acara, warga dan santri pun mendapat berkah lain dalam bentuk makanan nasi bungkus. Ada yang berharap mendapatkan lebih dari satu bungkus. Sebab, santri mengharapkan dapat lebih banyak berkah dengan dua atau tiga bungkus makanan yang ia dapatkan.

Selepas marhabanan, kegiatan dilanjutkan dengan tabuhan genjring. Tentu tidak sekadar tabuh-tabuhan. Tabuhan itu diiringi selawat kepada Nabi Muhammad saw. Hal inilah yang membuat Kiai Ma’shum Ahmad menangis sebab keindahan selawat, merdunya suara, serta tabuhan yang begitu harmonis menyatu untuk satu tujuan, memuji dan menyanjungkan Nabi Muhammad saw.


Syakirnf

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama