Sejumlah 47 anak ikuti khitanan massal gratis yang digelar dalam
rangka Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren 2018, Jumat (6/4).
Kegiatan rutin dilaksanakan setiap tahun oleh panitia Haul Buntet.

Adapun lima marching band itu adalah Marching Band Gita Nusa Nawa
(MB GNN) MA NU Putra Buntet Pesantren, Marching Band MTs NU Putra 2, Marching
Band SMP Al-Ishlah Sidamulya, Marching Band MAAI Patwa, dan Green Crown Al-Anwar
Marching Band (GCA MB), Sarang, Rembang.
Sementara itu, barongsai mempertunjukkan aksinya dengan
meloncat-loncat pada papan bertingkat. Para penonton pun berdecak kagum dengan
atraksi tersebut. Kekaguman itu diungkapkan oleh Ketua Umum Panitia Haul Buntet
2018 H Muhammad Anas Asaz dengan memberikan angpao pada dua barongsai yang
tampil di atas papan tingkat itu.
Selain dua dua singa barongsai, satu naga barongsai juga tampil
menghibur para peserta khitanan massal dan ribuan masyarakat yang menyemut di
halaman Masjid Agung Pondok Buntet Pesantren. Pemain yang memainkan barongsai
itu dengan tongkat yang menyatu ke badan naga itu sangat lihai. Naga terlihat
meliuk-liuk dengan indahnya.
GCAMB Sarang sebagai penampil terakhir dan tampil kembali usai
Jumatan berhasil menarik penonton untuk larut dalam lagu-lagu yang
dibawakannya. Terlebih dengan penampilan mayoretnya yang memukau. Seorang mayoret
memainkan dua tongkat di atas pundak rekannya. Atraksi lainnya, satu mayoret
naik ke atas perut mayoret lain yang jungkir balik. Ia pun beraksi seperti
sebelumnya.
Entah dari siapa mulanya, panitia pun mendorong salah satu panitia
lainnya, Kang Bahrul, untuk turun ke lapangan dan menunjukkan aksinya. Sempat menolak,
ia pun akhirnya menerima dorongan itu.
Pria yang akrab disapa Franky itu pun memutar-mutarkan tongkat
mayoret sembari menyisir penonton. Ia juga memutarkan tongkat mayoret itu di
leher dan kakinya. Aksinya tersebut tentu saja menuai banyak sorakan pujian dan
tepuk tangan dari panitia yang mendorongnya dan para hadirin.
Sebelumnya, saat masih menuntun ilmu di Pondok Pesantren asuhan
Mbah Maimoen Zubair itu, ia merupakan mayoret grup marching band itu.
Selain dari wilayah Cirebon, peserta khitanan massal juga ada yang
berasal dari Kabupaten Indramayu.
Syakir NF
Posting Komentar