Semua masyarakat Pondok Buntet Pesantren bersaksi bahwa KH Ali Maufur merupakan sosok yang sangat baik. Kebaikannya yang pasti dikenang oleh seluruh orang yang mengenalnya adalah ikatannya dengan masjid.

KH Ali Maufur

Kiai Amir bersaksi bahwa sejak mudanya, Kiai Ali sudah rajin berjamaah di masjid. Kendala apapun tak menyurutkan niatnya untuk senantiasa lima waktu ke masjid meski jarak rumahnya terpaut sekitar 500 Meter.

"Dari beliau muda, beliau itu qolbuhu muallaqun bil masjid (hatinya terpaut dengan masjid). Hingga dalam keadaan sakitpun beliau ke masjid," ujar kiai KH Amiruddin Abkari, saat memberikan sambutan persaksian di Masjid Agung Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (28/3).

Ust Jamaluddin Husein, Ketua Ikatan Asrama-asrama Pondok Buntet Pesantren (IKAPB) 2016-2018, mengungkapkan bahwa dua hari lalu, ia bersama rekannya masih berpapasan dengan Kiai Ali pulang shalat jamaah Isya di masjid sembari dipapah (dibantu berjalan) oleh santrinya. "Allah...," Kenangnya.

Dulu, Kang Jamal, sapaan akrabnya, pernah menawari Kiai Ali untuk mengantar ke rumahnya menggunakan motornya saat berpapasan di jalan. Tapi dengan halus, kiai pengamal Tarekat Syadziliyah itu menolaknya.

"Berjalan pahalanya lebih banyak, cung (dek)," tutur Kiai Ali menolak tawarannya.

Ketekunannya dalam beribadah dan bertaqarub kepada Allah dengan terus berzikir mengantarkan akhir hayatnya pada Kamis (28/3) dini hari, pukul 02.40 WIB, saat tengah berzikir.

(Syakir NF)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama