SETELAH melalui tahapan konferensi cabang (konfercab) yang cukup melelahkan, akhirnya Nuruzzaman SAg MSi, alumni Buntet Pesantren dan masih memiliki kerabat di Buntet,  terpilih sebagai ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Cirebon menggantikan H Arief Hartono.  Kini Nuruzzaman siap pimpin Ansor.



Nuruzzaman mengantongi 19 suara selisih 1 suara dari rivalnya H Jaelani
MAg yang mengantongi 18 suara dan satu suara blangko. Konfercab sendiri
berlangsung Senin (23/6) di Pondok Pesantren Tarbiyatul Banin,
Kaliwadas, Sumber, Kabupaten Cirebon.

Proses pemilihan sendiri berjalan menegangkan, suara Nuruzzaman dan Jaelani saling susul hingga akhirnya selisih satu suara dimenangkan Nuruzzaman. Sementara jumlah suara seharusnya 40, namun dua kecamatan tidak hadir saat pemilihan suara.

Kemenangan Nuruzzaman dianggap tidak diduga, pasalnya selain tidak pernah menjadi pengurus GP Ansor, juga karena beredar kabar, rivalnya Jaelani didukung mayoritas pengurus PC GP Ansor demisioner.

“Ini amanat kalangan muda NU Kabupaten Cirebon. Dan saya akan
menjalankannya sesuai garis-garis organisasi dan khittah NU 1926. Saya
mengajak kalangan muda NU untuk mengawal cita-cita luhur para ulama
untuk kemajuan bangsa,” ujar Nuruzzaman sesaat setelah dinyatakan
menang dalam konfercab.

Nuruzzaman juga bertekad untuk menjalankan misi dan visinya dalam menjalankan roda kepemimpinan di GP Ansor. Yakni menegakkan Islam Rahmatan Lil Alamain,
menjaga NKRI dan Pancasila sebagai komitmen kebangsaan Ansor, menjaga
dan menegakkan ideology ahlussunnah waljamaah di Cirebon, serta menjaga
Khittah NU 1926.

“Dengan kekuatan dari Allah SWT, kami akan berada di garda depan untuk mengawal ideologi NU jika ada yang merongrong tradisi dan amaliah keagamaannya. Kami juga siap membentengi kiai dan menjalankan program sesuai dengan visi dan misi tersebut,” ungkap lulusan pascasarjana FISIP UI Departemen Sosiologi tahun 2004 ini.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PW GP Ansor Jawa Barat, Rais
Syuriah PC NU KH Hasanuddin Kriyani, Ketua Tanfidziyah PC NU Kabupaten
Cirebon KH Ali Murtadho, Pengasuh Pontren Tarbiyatul Banin KH
Nasiruddin Shiddiq, sesepuh Pontren Gedongan KH Amin Siraj, Wakil Ketua
PC NU KH Wawan Arwani, pengasuh Pontren Kempek yang juga adik kandung
KH Said Aqil Siraj yakni KH Mustofa Aqil Siraj, Bendara PC NU Drs H
Solihin Busyaeri, dan sejumlah ulama lainnya.(ksd)

Nuruzzaman berasal dari latar belakang keluarga pesantren Miftahul
Muta’allimin  Babakan Ciwaringin Cirebon. Ia dilahiarkan di Cirebon, 30
Agustus 1973. Pendidikan S1-nya diselesaikan di IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Fakultas Dakwah Penerangan Penyiaran Agama Islam pada tahun
1999 yang kemudian dilanjutkan di Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Semasa mahasiswa, ia sudah banyak terlibat dalam kegiatan kampus
seperti menjadi redaktur majalah Orator dan ketua Teater Cordova
di Fakutlas Dakwan IAIN Sunan Kalijaga, presedium KMNU Cirebon, ketua
IPNU Kabupaten Cirebon, redaktur Jurnal Fikih Rakyat Fahmina Institute.

Ia juga banyak terlibat dalam kegiatan LSM, sebagai pendiri dan
sekretaris LKAM (Lembaga Kajian Agama dan Masyarakat), pendiri dan
peneliti Instad (Institute Social Transformation for Democracy),
coordinator divisi kajian dan penelitian Fahmina Institute, pendiri dan
peneliti Sendaru Institute Cirebon dan saat ini sebagai pembina Pondok
Pesantren Miftahul Muta?allimin Babakan Ciwaringin Cirebon.

Saat ini, ia aktif sebagai pengajar pada STAIMA (Sekolah Tinggi Agama
Islam Ma’had Ali) Babakan Ciwaringin Cirebon, pengajar pada FISIP
Unswagati Cirebon dan sebagai pembantu ketua II (bagian administrasi
dan keuangan) pada STAIMA. Aktifitasnya sebagai peneliti dan penulis di
sejumlah media juga masih terrus berlangsug. (ksd/zal)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama