Semenjak dua minggu sebelum acara puncaknya, Sabtu (9/4/16), panitia dekorasi telah mulai mengolah bahan-bahan sisa tahun lalu. Jauh sebelumnya panitia telah membuat beberapa desain yang diajukan ke Ketua Umum Haul 2016.
Dari empat desain yang diajukan, akhirnya desain paduan statis dan dinamis karya Kang Husni Mubarok dipilih oleh Kang Agus Nasrullah, Ketua Umum Haul 2016.
![]() |
Proses Pemasangan Dekorasi Panggung Haul Buntet Pesantren 2016 dokumentasi Tim Redaksi Web Buntet Pesantren |
Pemilihan desain ini karena minimalis dengan satu warna hijau dengan ditambahi warna jingga/orange sebagai pemanis.
"Seperti hidup, dekor juga butuh pemanis", tutur Husni.
Hijau menjadi warna utama juga tidak polos satu warna. Tapi terdiri dari tingkatan dari tua hingga muda. Menurutnya, ini menggambarkan bahwa manusia itu memiliki taraf tingkatan.
Pada dasarnya, konsep desain ini adalah perpaduan kotak yang bersifat statis dan bundar yang bersifat dinamis. Hal ini semakin jelas ketika kita lihat bagian tengah. Ada kotak di atas. Di bawahnya sekilas kita melihat dua lengkungan yang bertepuk sebelah tangan. Tetapi di situ lingkaran hadir di tengah sebagai sebuah penghubung dan penyatu dua kutub yang berseberangan. Meski berbeda, tetapi tetap bersatu.
Panggung setinggi empat meter dan lebar delapan meter itu nampak begitu anggun. Kesejukan begitu terasa dengan hadirnya hijau sebagai warna utama.
![]() |
Statis, Dinamis, dan Minimalis dalam Panggung Haul Buntet Pesantren 2016 dokumentasi Tim Redaksi Web Buntet Pesantren |
Kegiatan mendekor ini menghabiskan cukup banyak waktu dan menguras keringat. Meski begitu, sedikitpun tak mengurangi niat mereka untuk tetap khidmat. Itulah motivasi mereka selain tentu menimba ilmu dan mengolah kreativitas kesenian mereka.
-......................=p
"Ini yang bisa saya lakukan sebagai khidmat saya ke kiai dan Buntet", tutur Fian, salah satu panitia.
Bahkan Inas, salah satu panitia, rela pulang dari studi lanjutnya di salah satu pondok pesantren di Brebes.
"Haul ini bukan saja memperingati wafatnya para kiai dan pendiri Pondok Buntet Pesantren, tapi juga seluruh warganya", ujarnya.
"Sebagai warga Buntet, saya juga ingin turut berkontribusi dalam kegiatan tahunan ini. Dan inilah yang bisa saya lakukan", lanjutnya.
![]() |
Tim Buntet Art berpose dengan Hasil Mahakaryanya dokumentasi Tim Redaksi Web Buntet Pesantren |
Posting Komentar